Sabtu, 20 Februari 2010

Ubiquitous Computing – Era Ketiga dari Revolusi Komputer; Tugas 2

Pengertian Ubiquitous Computing
Setelah saya membuka kamus.net , ubiquitous artinya ‘ada dimana-mana’, jadi kalau digabungkan dengan computing, artinya yaitu komputasi yang ada dimana-mana. Ubiquitous computing adalah paradigma baru yang dibangun agar dikemudian hari setiap benda yang ada di dunia, termasuk manusia itu sendiri menjadi unit-unit yang terintegrasi dalam suatu jaringan besar. Bila bisa dianalogikan, dengan adanya ubiquitous computing, dunia dan segala isinya adalah computer-computer client yang saling terhubung dengan satu server.
Sedangkan menurut kamus Merriam-Webster, kata ubiquitous bisa diartikan sebagai ‘ada diberbagai tempat dalam waktu yang sama’. Sehingga konsep ubiquitous computing, atau ubiquitous network itu mungkin bisa diterjemahkan secara sempit misalnya sebagai kemampuan akses ke sebuah network (internet) di mana saja dan kapan saja.
Walau sebagian besar masyarakat umum belum menyadari, namun pada dasarnya saat ini kita telah berada di era ketiga dari revolusi komputer, yaitu era ubiquitous computing. Era di mana komputer dapat ditemukan di mana saja, di telepon seluler, toaster, mesin cuci, mesin game, bahkan pada kartu pintar (smart card). Bila pada era pertama dari revolusi komputer ditandai dengan komputer mainframe yang berukuran raksasa dan digunakan bersama-sama oleh banyak orang (one computer many people), era kedua ditandai dengan eksistensi dan perkembangan dari personal computer (one computer one person), maka pada era ketiga ini seseorang dalam kehidupannya sehari-hari dapat berinteraksi dengan banyak komputer (one person many computers).
Istilah ubiquitous computing pertama kali dimunculkan oleh Mark Weiser, seorang peneliti senior pada Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1988 pada sebuah forum diskusi di lingkungan internal pusat riset tersebut.

Hubungan Ubiquitous Computing dengan E-learning
Hubungan antara ubiquitous computing dengan e-learning adalah dengan adanya komputer baru ini mungkin lebih cocok untuk pendidikan, ketimbang komputer personal. Perangkat baru ini dapat disediakan kepada lebih banyak murid ketimbang komputer desktop. Perangkat baru ini, dipasangkan dengan jaringan murah, dan murid dapat membawanya ke mana saja untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka serta bisa dibawa pulang. Sehingga tidak ada batasan antara ruang dan waktu.
Dan juga dengan adanya e-learning ini maka murid dapat memperkecil penggunaan buku yang banyak memakai kertas. Dan kita dapat meghindari global warming.


Referensi buku:
Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008
Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. 2008
Referensi lain:
Ditulis oleh Rini Wulandari
19 Februari 2010

0 komentar:

Posting Komentar