Selasa, 25 Mei 2010

U A S

 Ujian Akhir Semester

Jumat, 07 Mei 2010

Laporan Proyek

Untuk melihat laporan proyek silahkan klik di sini.

Nama Kelompok :

Selasa, 09 Maret 2010

Tugas Individu 3

fill your life with love

          Hidup merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kita dilahirkan ke dunia ini bagaikan kertas putih, bersih tanpa noda. Semakin dewasa, coretan di dalam kertas itu akan semakin bertambah. Apapun yang tertulis di dalamnya itu merupakan hasil dari perbuatan kita. Karena hidup merupakan sebuah pilihan untuk berbuat baik atau buruk.
          Hidup harus diisi dengan cinta. Jika tidak, hidup kita akan lebih kering daripada gurun pasir, tidak ada cahaya yang akan menyinari hari-hari kita. Karena rasa cintalah yang menjadi penyemangat hidup. Kadangkala rasa cinta itu dapat membuat orang menjadi lupa diri, hilang akal, dapat mencairkan hati orang yang sedingin es, dan melunakan  hati orang yang sekeras batu karang. Itulah yang sering disebut the power of love. Jika kita mencintai seseorang maka kita tidak boleh ragu-ragu, selalu percaya dan ikuti kata hati kita sendiri. Ketika ada seseorang yang merasa telah memiliki segalanya, namun bila hidupnya tanpa cinta, orang tersebut sebenarnya tidak memiliki apa pun. Hidupnya akan sepi.
          Ada saatnya ketika kita akan menyaksikan orang-orang yang kita cintai pergi meninggalkan kita. Sangat berat terasa, namun kita harus survive dan menghadapinya dengan tulus dan ikhlas. Karena bila kita sungguh-sungguh mencintainya, dia akan hidup di dalam hati kita untuk selamanya. 
          Maka isilah setiap halaman dalam hidup kita dengan rasa cinta kepada orangtua, saudara, teman, guru, kekasih dan orang-orang lainnya. Taburkan rasa cinta itu kepada semua orang dan lihat apa yang akan terjadi kepada kita!



Showing Love Graphics




Leave your comment please!

Rabu, 03 Maret 2010

Tugas Diskusi Kelompok Psi. Pendidikan (3)

Psikologi Pendidikan dan Media Pembelajaran

Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.

Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya.

Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.

         Media pembelajaran dalam bentuk game dapat meningkatkan motivasi belajar karena menurut penelitian Penn State, Thailand, video game bisa membawa banyak dampak positif bagi seorang anak, seperti meningkatkan kecerdasan, kreativitas, serta kemampuan dalam mengambil sebuah keputusan serta mampu memicu energi dan mood positif bagi gamer akan meningkatkan kreativitas.
  
            Presentasi Power Point,  ini adalah bentuk yang paling sederhana, mudah dan praktis sehingga banyak dipergunakan oleh kebanyakan pembicara, baik pembicara seminar, workshop, dan juga guru di kelas. Penggunaan media pembelajaran yang sederhana ini memberikan dampak yang tidak sederhana, karena dengan menggunakan media ini akan membantu murid dalam memahami dan memanfaatkan ilmu yang didapatkannya. Media ini yang memanfaatkan audio dan visual akan memotivasi siswa dalam memperhatikan materi yang dibawakan oleh sang guru.

          Video Pembelajaran, video hasil rekaman aktifitas pembelajaran yang direkam dan ditampilkan di dalam kelas dapat membantu guru dan murid dalam melakukan proses belajar mengajar menjadi lebih interaktif dan kooperatif. Contohnya, dalam membahas mata kuliah kepribadian dengan materi biologis-genetis, para dosen menampilkan video mengenai kasus kembar identik yang unik, berbeda kepribadian, serta jarang terjadi. Dengan menonton video tersebut, para peserta didik seolah sedang menonton film sehingga dapat lebih enjoy dalam menjani kuliah.

             Selain dari contoh-contoh diatas, banyak lagi media yang menarik yang dapat membantu peserta didik dan juga pengajar dalam menjalani proses belajar mengajar. Salah satunya yaitu facebook yang juga dapat menjadi media pembelajaran yang menarik. Dengan memanfaatkan fitur yang tersedia dalam situs pertemanan ini dapat memberikan kita ilmu yang dapat dimanfaatkan.

Reference:
Santrock, J.W. (2009). Psikologi Pendidikan (edisi 3). Jakarta: Salemba Humanika
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: CV Alfabeta

Psikologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran

      Teknologi pendidikan adalah bidang dalam memfasilitasi belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis melalui seluruh sumber pembelajaran. Istilah teknologi pembelajaran dipakai bergantian dengan istilah teknologi pendidikan. Tujuan utama teknologi pembelajaran adalah untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran dan untuk meningkatkan kinerja. Kawasan teknologi pembelajaran dapat meliputi kegiatan yang berkaitan dengan analisis, desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, implementasi dan evaluasi baik proses-proses maupun sumber-sumber belajar. Teknologi pembelajaran tidak hanya bergerak di persekolahan tapi juga dalam semua aktifitas manusia (seperti perusahaan, keluarga, organisasi masyarakat, dll) sejauh berkaitan dengan upaya memcahkan masalah belajar dan peningkatan kinerja.
     
Teknologi Cetak
          Merupakan cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti : buku-buku, bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui pencetakan mekanis atau photografis. Teknologi ini menjadi dasar untuk pengembangan dan pemanfaatan dari kebanyakan bahan pembelajaran lain. Hasil teknologi ini berupa cetakan. Teks dalam penampilan komputer adalah suatu contoh penggunaan teknologi komputer untuk produksi. Apabila teks tersebut dicetak dalam bentuk “cetakan” guna keperluan pembelajaran merupakan contoh penyampaian dalam bentuk teknologi cetak.


Teknologi Audio-Visual
         Merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pembelajaran audio-visual dapat dikenal dengan mudah karena menggunakan perangkat keras di dalam proses pengajaran. Peralatan audio-visual memungkinkan pemroyeksian gambar hidup, pemutaran kembali suara, dan penayangan visual yang beukuran besar. Pembelajaran audio-visual didefinisikan sebagai produksi dan pemanfaatan bahan yang berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran yang secara eksklusif tidak selalu harus bergantung kepada pemahaman kata-kata dan simbol-simbol sejenis.
          
Teknologi Berbasis Komputer
             Merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor. Pada dasarnya, teknologi berbasis komputer menampilkan informasi kepada pembelajar melalui tayangan di layar monitor. Berbagai aplikasi komputer biasanya disebut “computer-based intruction (CBI)”, “computer assisted instruction (CAI”), atau “computer-managed instruction (CMI)”.
            Teknologi komputer, baik yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut :
  • Dapat digunakan secara secara acak, disamping secara linier
  • Dapat digunakan sesuai dengan keinginan Pembelajar, disamping menurut cara seperti yang dirancang oleh pengembangnya.
  • Gagasan-gagasan biasanya diungkapkan secara abstrak dengan menggunakan kata, simbol maupun grafis.
  • Prinsip-prinsip ilmu kognitif diterapkan selama pengembangan
  • Belajar dapat berpusat pada pembelajar dengan tingkat interaktivitas tinggi.
Teknologi Terpadu
          Merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer. Keistimewaan yang ditampilkan oleh teknologi ini,– khususnya dengan menggunakan komputer dengan spesifikasi tinggi, yakni adanya interaktivitas pembelajar yang tinggi dengan berbagai macam sumber belajar.
  • Pembelajaran dengan teknologi terpadu ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
  • Dapat digunakan secara acak, disamping secara. linier
  • Dapat digunakan sesuai dengan keinginan Pembelajar, disamping menurut cara seperti yang dirancang oleh pengembangnya.
  • Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman Pembelajar, relevan dengan kondisi pembelajar, dan di bawah kendali pembelajar.
  • Prinsip-prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan pemanfaatan bahan pembelajaran
  • Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif sehingga pengetahuan terbentuk pada saat digunakan.
  • Bahan belajar menunjukkan interaktivitas pembelajar yang tinggi
  • Sifat bahan yang mengintegrasikan kata-kata dan contoh dari banyak sumber media.
     E-Pendidikan (E-Education) - Teknologi Pendidikan, Pendidikan dan Teknologi E-Pendidikan (E-Education) dimaksudkan untuk merangkum informasi yang berhubungan dengan menggunakan teknologi untuk membantu pendidik, pelajar dan masyarakat.

Tujuan-tujuan utama adalah:

  • Memberikan kesempatan kepada sekolah dan universitas yang bisa menggunakan Internet untuk memberikan kontribusi dan menggunakan pengetahuan dari pihak lain (sharing).
  • Memberikan informasi mengenai pengembangan teknologi belajar secara lokal dan global.
  • Memberi kesempatan kepada pedagang (manufacturers dan suppliers) peralatan untuk mempromosikan produk mereka (dan harga khusus) kepada lingkungan pendidikan.
  • Membagi informasi kepada banyak sekolah-sekolah yang jauh dari pusat kota maupun pusat pendidikan.
          Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran mampu meningkatkan kualitas mutu pendidikan itu sendiri. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi ada Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.

Reference:
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: CV Alfabeta

 
Ragam model pembelajaran 

Beberapa model penelitian program telah dikembangkan oleh para ahli untuk melaksanakan penilaian program. Model – model tersebut cukup bervariasi, namun dari kesemuanya dapat ditarik kesimpulan mengenai persamaannya sehubungan dengan pengambilan keputusan sebagai pemanfaat data pelaksanaan penilaian program. Beberapa evaluator mengikuti satu pola tertentu akan tetapi beberapa diantaranya telah menggabungkan model – model tersebut, dan sebagian lainnya tetap menggunakan model yang tradisional seperti model penilaian pada umumnya.
                Ragam model pembelajaran dapat dicapai dengan optimal. Ada berbagai model pembelajaran. Dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri. 


Macam-macam Metode Pembelajaran :
1. METODE CERAMAH
          Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
2. METODE PROYEK
          Metode proyek adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai bahan pelajarannya. Bertujuan agar anak didik tertarik untuk belajar.
3. METODE EKSPERIMEN
       Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.       
4. METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI
          Pemberian tugas dengan arti guru menyuruh anak didik misalnya membaca, tetapi dengan menambahkan tugas-tugas seperti mencari dan membaca buku-buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh mengamati orang/masyarakatnya setelah membaca buku itu.
5. METODE DISKUSI
       Diskusi adalah memberikan altematif jawaban untuk membantu memecahkan berbagai problem kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.
6. METODE LATIHAN
         Metode latihan (driil) disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.

Terdapat 3 aliran utama yang berpengaruh pada pembelajaran berdasarkan masalah:
1. Dewey dan kelas demokrasi
          Pembelajaran berdasar masalah menemukan akar intelektualnya pada penelitian John Dewey. Dalam demokrasi dan pendidikan (1916), Dewey menggambarkan suatu pandangan tentang pendidikan dimana sekolah seharusnya mencerminkan masyarakat besar dan kelas merupakan laboratorium sebagai tempat untuk menyelesaikan kehidupan nyata.
2. Piaget, Vygotsky dan konstruktivisme
       Jean Piaget dan Lev Vygotsky adalah  ahli psikologi Eropa yang mengembangkan konsep konstruktivisme dan di atas konsep inilah pembelajaran berdasar masalah kontemporer diletakkan. Menurut Piaget pedagogi yang baik harus melibatkan pemberian anak dengan situasi dimana anak-anak itu mandiri dalam melakukan eksperimen. Sedangkan menurut Vygotsky perkembangan intelektual terjadi pada saat individu berhadapan dengan pengalaman baru yang menantang dan ketika mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang dimunculkan oleh pengalaman ini.
3. Bruner dan pembelajaran penemuan
       Bruner mengemukakan suatu teori pendukung penting yang dikenal sebagai pembelajaran penemuan, yaitu suatu model penemuan yang menekankan pentingnya membantu siswa memahami struktur atau ide kunci dari suatu keyakinan bahwa pembelajaran yang sebenarnya terjadi melalui penemuan pribadi.
          Menurut Sears dan Hersh pembelajaran berdasarkan masalah mengembangkan siswa agar dapat:
  1. Mendefinisikan masalah dengan jelas
  2. Membangun hipotesis alternatif.
  3. Memberikan informasi baru setelah hipotesis.
          Christopher dan Koschmann (2003: 3-4) menyatakan bahwa pembelajaran berdasar masalah mengikuti hal-hal berikut ini :
  1. Para siswa diberikan masalah.
  2. Setelah melakukan beberapa diskusi tentang masalah tersebut, sebagai upaya menemukan solusi, para siswa masuk dalam satu periode belajar mandiri (self-directed learning).
  3. Siswa memeriksa kembali masalah (secara kolektif) berdasarkan apa yang telah mereka temukan selama penelitiannya.  Dalam diskusi ini, siswa menyampaikan informasi berdasarkan kategori-kategori berikut :
  
Reference: 
Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008

Nama Kelompok:
09-027 Rizky Amelia
09-029 Chairuna Syahputri
09-057 Fadhilla Azwani
09-069 Shoffa Malini
09-087 Rini Wulandari

Testimonial:
Rizky Amelia
          Saya merasa kuLiah onLine ini sangat bagus diterapkan . karena kita bisa belajar lebih mendalam dan mencari informasi sendiri . dan kuLiah onLine ini sangat menyenangkan .

Chairuna Syahputri Nst
           Pembelajaran seperti ini cukup menarik, karena dengan paksaan mencari tugas dari internet, kita jadi tau informasi apa saja yang ada. Yang biasanya hanya kita dapatin dari media lain. kini ilmu mulai bertambah lagi. Makasii Ibu..

Fadhila Azwani
           Kuliah online yang baru pertama sekali saya jalani ini membuat saya agak keteteran karena kurangnya persiapan, tapi walau agak ribet namun media pembelajaran internet ini sangat menarik buat saya. proses mencari, membaca, memahami dan menyusun kembali membuat penegtahuan mengenai materi yang dibahas menjadi semakin mudah dipahami dan dimengerti. Saat menemukan tulisan di blog atau website yang menarik dan mengesankan juga semakin menambah pengetahuan saya.

Shoffa Malini
           Dalam metode pembelajaran yang efektif sangatlah berguna dalam dunia pendidikan,dalam hal ini teknologi memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan ragam pembelajaran di dunia pendidikan.dengan adanya metode pembelajaran e learning saya bisa lebih berkreasi.
terima kasih bu dina ^_^.
         
Rini Wulandari
          Hari ini merupakan pengalaman pertama saya belajar secara e-learning. Dari keseluruhannya menurut saya hal tersebut menarik, tetapi juga ada kendala yaitu kurang efisien karena untuk masuk ke suatu account harus menunngu lama sekali. Dikarenakan jaringan wifi yang ada di kampus bermasalah dan juga modem yang saya gunakan kurang mendapatkan sinyal di sana.



Jumat, 26 Februari 2010

Proposal Proyek

Judul proyek: Bekerja dengan pemikir operasional konkret

Saat ini kami sedang mengerjakan proyek kecil-kecilan, tapi masih berupa proposal. Juga ada dokumentasinya lho.

Sabtu, 20 Februari 2010

Ubiquitous Computing – Era Ketiga dari Revolusi Komputer; Tugas 2

Pengertian Ubiquitous Computing
Setelah saya membuka kamus.net , ubiquitous artinya ‘ada dimana-mana’, jadi kalau digabungkan dengan computing, artinya yaitu komputasi yang ada dimana-mana. Ubiquitous computing adalah paradigma baru yang dibangun agar dikemudian hari setiap benda yang ada di dunia, termasuk manusia itu sendiri menjadi unit-unit yang terintegrasi dalam suatu jaringan besar. Bila bisa dianalogikan, dengan adanya ubiquitous computing, dunia dan segala isinya adalah computer-computer client yang saling terhubung dengan satu server.
Sedangkan menurut kamus Merriam-Webster, kata ubiquitous bisa diartikan sebagai ‘ada diberbagai tempat dalam waktu yang sama’. Sehingga konsep ubiquitous computing, atau ubiquitous network itu mungkin bisa diterjemahkan secara sempit misalnya sebagai kemampuan akses ke sebuah network (internet) di mana saja dan kapan saja.
Walau sebagian besar masyarakat umum belum menyadari, namun pada dasarnya saat ini kita telah berada di era ketiga dari revolusi komputer, yaitu era ubiquitous computing. Era di mana komputer dapat ditemukan di mana saja, di telepon seluler, toaster, mesin cuci, mesin game, bahkan pada kartu pintar (smart card). Bila pada era pertama dari revolusi komputer ditandai dengan komputer mainframe yang berukuran raksasa dan digunakan bersama-sama oleh banyak orang (one computer many people), era kedua ditandai dengan eksistensi dan perkembangan dari personal computer (one computer one person), maka pada era ketiga ini seseorang dalam kehidupannya sehari-hari dapat berinteraksi dengan banyak komputer (one person many computers).
Istilah ubiquitous computing pertama kali dimunculkan oleh Mark Weiser, seorang peneliti senior pada Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1988 pada sebuah forum diskusi di lingkungan internal pusat riset tersebut.

Hubungan Ubiquitous Computing dengan E-learning
Hubungan antara ubiquitous computing dengan e-learning adalah dengan adanya komputer baru ini mungkin lebih cocok untuk pendidikan, ketimbang komputer personal. Perangkat baru ini dapat disediakan kepada lebih banyak murid ketimbang komputer desktop. Perangkat baru ini, dipasangkan dengan jaringan murah, dan murid dapat membawanya ke mana saja untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka serta bisa dibawa pulang. Sehingga tidak ada batasan antara ruang dan waktu.
Dan juga dengan adanya e-learning ini maka murid dapat memperkecil penggunaan buku yang banyak memakai kertas. Dan kita dapat meghindari global warming.


Referensi buku:
Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008
Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. 2008
Referensi lain:
Ditulis oleh Rini Wulandari
19 Februari 2010

Sabtu, 13 Februari 2010

Tugas Diskusi Kelompok Psi. Pendidikan (2)

Ibu Dina memberikan kami permainan kelompok yaitu menyuruh kami untuk membuat kapal layar sebanyak-banyaknya yang dilengkapi oleh tiga komponen dasar yang terdiri dari layar, tiang dan badan kapal dengan waktu yang ditentukan. Setelah itu semua kapal yang telah dibuat oleh masing-masing anggota dijumlahkan. Kami hanya bisa membuat 38 kapal. Sedangkan kelompok lainnya bisa sampai ratusan, sehingga kami berada di urutan yang paling akhir. Kemudian kami diberikan semacam tusuk sate yang diatasnya terdapat gambar binatang (tidak semua anggota mendapat gambar binatang yang sama). Setelah itu kami disuruh untuk membuat kalimat yang didalamnya terdapat kata binatang dan juga jumlah dari masing-masing kapal yang kami buat. Kemudian kalimat dari masing-masing anggota disatukan dan dijadikan sebuah paragraf. Dan kami harus mempresentasikannya. Paragraf yang kami dibuat yaitu “Pada hari minggu pagi, adik dan ibu pergi berlibur ke rumah kakek dan nenek. Di rumah kakek dan nenek saya ada 10 ekor ayam. Kemudian ayam kakek bertelur sebanyak 7 butir. Di rumah kakek dan nenek, adik memelihara ikan mas koki. Ikan mas koki adik ada 8 ekor. Pada sore harinya, ibu menjual 8 ayam betina di pasar dari hasil ternak kakek. Kemudian sepulangnya dari pasar, ibu membeli 5 bungkus sate ayam untuk makan malam bersama kakek dan nenek.” Dari permainan tersebut, maka hal positif yang dapat diambil adalah kita dapat melatih berpikir cepat, memberi alasan yang logis, serta melatih kekompakkan kerja didalam tim.

My testimonial:
Belajar sambil bermain sangat mengasyikkan, sehingga tidak terkesan monoton. Permainannya juga seru jadi gak buat ngantuk. Two thumbs up deh buat Bu Dina.

Rabu, 10 Februari 2010

Penggunaan Kekerasan Fisik Dalam Pendidikan; Tugas 1

Kasus
Sewaktu saya berada di tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama), kami memiliki seorang guru wanita yang terbiasa menggunakan kekerasan fisik seperti memukul dan mencubit (walaupun tidak sampai cedera). Dia adalah guru yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, tetapi saya lupa siapa namanya. Hal tersebut dilakukannya apabila siswanya nakal atau tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan olehnya. Oleh karena itu tidak ada seorang siswa pun yang menyukainya, justru malah membencinya. Setiap dia memasuki ruangan kelas jantung kami berdebar-debar dengan kencang, tidak ada senyum ceria di wajah kami dan timbul rasa kecemasan. Begitu juga dengan ibu itu, tidak pernah saya melihatnya tersenyum ataupun tertawa. Dia selalu memasang ekspresi marah di wajahnya. Ketika dia mengalami kecelakaan dan tidak dapat mengajar selama seminggu, kami sangat bahagia karena tidak ada punishment yang akan diberikannya kepada kami. Mungkin waktu itu kami masih terlalu kecil untuk memahami apa gunanya punishment yang diberikan oleh ibu itu kepada kami. Ternyata setelah saya bertambah dewasa, saya mengerti apa sisi positifnya apabila punishment diberikan kepada siswa. Walaupun juga terdapat sisi negatifnya. Yang dapat saya simpulkan adalah siswa dapat lebih menghormati dia sebagai guru serta tidak menyepelekannya karena pada saat sekarang ini banyak sekali siswa yang kurang hormat kepada gurunya dan menganggap guru sebagai teman. Hal tersebut juga karena kesalahan gurunya yang menempatkan diri sebagai teman bagi siswa dan tidak adanya sikap ketegasan serta kewibawaan seorang guru. Kesimpulan lainnya yang dapat saya tarik adalah disiplin dapat ditegakkan selama proses belajar, serta siswa harus belajar sebelumnya agar bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Sangat sedikit siswa ataupun mahasiswa yang mau mengulang pelajaran atau mempelajari pelajaran yang akan dijelaskan pada keesokan hari apabila tidak ada paksaan dari pengajar. Karena saya juga merupakan salah satunya. Oleh karena itu ketika ujian dilaksanakan, kami dapat menjawab soal-soal tersebut dan akhirnya mendapatkan nilai yang baik di kelas.


Pembahasan

Dampak Psikologis Kekerasan di Sekolah
Pengalaman masa lalu adalah salah satu tipologi psikologis dari seorang anak, jadi pengalaman masa lalu yang pernah didapatkan seorang anak baik kekerasan fisik, kekerasan mental, dan beberapa pengalaman pahit dialami semasa kecil akan terus berdampak pada saat dewasa. Disadari atau tidak, apa yang dilakukan dalam pendidikan tradisional telah membentuk psikologi sosial masyarakat Indonesia yang saat ini masih banyak menggunakan tindakan kekerasan dalam komunitas sekolah seperti perilaku guru terhadap siswa ataupun kakak kelas terhadap adik kelas (senior dan junior). Dampak yang akan muncul dari kekerasan akan melahirkan pesimisme dan apatisme dalam sebuah generasi. Selain itu terjadi proses ketakutan dalam diri anak untuk menciptakan ide-ide yang inovatif dan inventif. Kepincangan psikologis ini dapat dilihat pada gambaran anak-anak sekolah saat ini yang cenderung pasif dan takut berbicara dimuka kelas. Sedangkan dalam keluarga, anak yang sering diberi hukuman fisik akan mengalami gangguan psikologis dan akan berperilaku lebih banyak diam dan selalu menyendiri, selain itu terkadang melakukan kekerasan yang sama terhadap teman main atau ke orang lain.



Referensi buku:
Lahey, Benjamin B. Psychology an Introduction, Ninth Edition. Chicago: McGrawHill. 2007
Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008
Referensi lain:
www.google.com

Ditulis oleh Rini Wulandari
9 Februari 2010

Senin, 08 Februari 2010

Tugas Diskusi Kelompok Psi. Pendidikan (1)

Permasalahan :
Bagaimana pandangan dan penilaian klompok anda sehubung dengan kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti makul psi. pdk 3 sks t.a 2009/2010, harus mmiliki email n blog d tinjau dr uraian psikologi pendidikan fenomena pdd di indo, khusunya medan.

Pembahasan :
- setiap mahasiswa memiliki kewajiban dalam menjalankan tugas yang telah ditentukan bukan menjadi penghalang dalam mengikuti 3 sks atau bahkan bisa lebih dari 3 sks,hal ini memicu para mahasiswa untuk dapat berpacu dalam mata kuliah yang telah menjadi perioritas ketentuan yang telah ditetapkan.dalam hal ini keahlian tekhnologi sekarang ini adalah salah satu cara pembelajaran yang cukup penting. Karena dengan adanya tekhnologi modren sekarang kita dapat berkomunikasi dengan cepat tanpa adanya batas ruang dan waktu, dan mempersiapkan mahaiswa untuk mencari pekerjaan dimasa yang akan datang, yang akan sangat membutuhkan tekhnologi dan keahlian berbasis komputer.
Dan kita juga dapat bersosialisasi labih luas, meskipun hanya melalui dunia maya, namun seakan-akan dapat dirasakan scara langsung.
Oleh karena itu, setiap mahasiswa/i diperlukan accaunt e-mail kreasi blog, dan jaringan pertemanan (facebook, friendster, twitter) untuk memperluas wawasan, dan berbagai info agar tidak kelihatan gaptek.
Dan pada pembelajaran mata kuliah psikologi pendidikkan ini, sistem ini sangat membantu, selain mencegah terjadinya global warming, karena banyakknya penebangan pohon untuk membuat kertas. Mempunyai emai dan blog, juga dapat mempersingkat waktu dalam menyebarkan informasi. Seperti pemberian tugas, hanya di upload melalui blog, dan seluruh member dapat mengetahuinya dan men-download-nya secara cepat.
Dengan demikian perkembangan kurikulum yang berbasis TIK, sebagai produk dari perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam sistem pendidikkan nasional sudah tidak dapat dipisahkan.
- dalam hal ini dunia pendidikan di Indonesia tidak berkembang dan maju dengan pesat dikarenakan Rendahnya kualitas SDM kita dan kurikulum pendidikan kita yang selalu berganti nama itu tetap saja dalam pelaksaannya lebih menekankan pada kecerdasan otak seperti menghafal rumus-rumus, tahun-tahun riwayat sejarah, kosakata dan sebagainya, tidak menekankan pada kecerdasan emosi dan kualitas dalam praktek yang akan menjadi keterampilan hidup peserta didik di masa depan.dalam hal ini membuat dunia pendidikan di Indonesia khususnya kota medan belum memiliki criteria yang di inginkan. Disebabkan oleh penyampaian informasi dan sistem pengajaran yang belum efektif.

Nama Kelompok :
09-027 Risky Amelia
09-029 Chairuna Syahputri Nst
09-057 Fadhilla Azwani
09-069 Shoffa Malini
09-087 Rini Wulandari

Rabu, 03 Februari 2010

Kata-kata mutiara

“Elemen terpenting kita bukan pada otak, namun pada apa yang menuntun otak kita–kepribadian, hati, kebaikan, dan ide-ide progresif.”
Fyodor Dostoyevsky (1821-1881), Novelis Rusia

“Kecantikan bukan berada pada raut wajah, dia terpancar bagai serunai sinar dari dalam hati.”
Kahlil Gibran (1883-1931), Pujangga


“Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi yang takut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Tapi bagi yang selalu mengasihi, waktu adalah keabadian.”
Henry Van Dyke, Pujangga AS